4T Way Menuju Trainer Kompeten
Berbagi ilmu dan pengalaman adalah aktivitas yang membuat para trainer merasa berarti. Betapa tidak, ilmu dan pengalaman yang dimiliki bisa membuat orang lain lebih tahu, lebih terampil dan lebih baik dalam bersikap dan berperilaku. Seorang trainer akan terus meningkatkan kemampuan dirinya di dalam melatih atau mengajar agar dapat mengoptimalkan kebermanfaatannya dalam mengembangkan orang lain. Inilah sebabnya, mengapa seorang trainer selalu haus akan pengembangan diri.
Sahabat Karir Indonesia sebagai entitas yang konsen terhadap kompetensi development memiliki rumus 4T yang meruapakan intregasi dari terasah, terlatih, teruji, dan tersertifikasi.
Pertama, terasah melalui pengalaman. Seseorang akan dapat meningkatkan kemampuannya melalui pengalaman mengajar apapun bentuknya, bisa berupa teaching, coaching, facilitating atau bahkan menjadi speaker dalam berbagai kegiatan. Pengalaman ini menjadi pemicu seseorang untuk melakukan improvisasi menjadi seorang trainer yang lebih baik minggu demi minggu, bulan demi bulan, tahun demi tahun. Sejatinya, seorang trainer membutuhkan stimulus untuk melakukan pekerjaannya sebagai pengajar jauh lebih baik dari sebelumnya. Segudang pengalamannya dipadupadankan dengan mempelajari berbagai hal baru dalam aktivitas yang namanya pelatihan.
Kedua, training untuk para trainer atau dikenal dengan istilah training of trainer. Seorang trainer menyadari betul bahwa dalam suasana pembelajaran, mereka dapat mempelajari cara-cara baru atau metode-metode baru yang lebih efektif dalam aktivitas melatih. Melalui pengembangan diri dalam bentuk training of trainer ini, seorang trainer dapat meningkatkan kualitas pengalamannya di dalam mengajar/melatih.
Ketiga, teruji melalui uji kompetensi atau assesmen. Kesempurnaan di dalam mengarungi pengalaman dan menjalani pembelajaran akan lebih terukur melalui aktivitas pengujian. Pengujian yang dilakukan oleh para asessor para profesional yang memiliki independensi dan metode menguji objektif akan memberikan tolak ukur bagi para trainer tentang sejauh mana tingkat kompetensinya di mata orang lain.
Keempat, tersertifikasi oleh lembaga yang kredibel dan diakui oleh masyarakat secara luas. Sertifikasi sejatinya merupakan pengakuan formal dari satu lembaga independen terhadap kompetensi seseorang dalam hal ini kompetensi seorang trainer yang diperoleh melalui pengalaman dan pelatihan dan sudah teruji melalui tolak ukur dan proses pengujian yag objektif dan terpercaya.
Empat elemen di atas yang kemudian terintegrasi dan terinstitusionalisasi pada diri seorang trainer akan melahirkan seorang profesional trainer yang kompeten dan siap berkontribusi lebih besar terhadap pengembangan sumber daya manusia Indonesia apapun keahlian yang dimiliki, apapun bidang yang dia kuasai, apapun materi yang diberikan kepada para peserta pelatihan akan membuat suasana dan hasil pembelajaran menjadi lebih menarik dan efektif. Be competence trainer! 4T Way by Sahabat Karir Indonesia.